Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

.

Minggu, Maret 25, 2012

Dia meminta nomorku, hahhaaa

Tepatnya dua hari yang lalu aku chat dengannya. Awalnya aku mengomentari statusnya di FB yang sedang galau. Aku tahu, dia telah diputuskan sama pacarnya yang kebetulan seniorku. Aku menghiburnya layaknya seorang adik ke kakaknya. Aku bersikap bersahabat dengannya walaupun kami tak pernah berbicara langsung. Entah mengapa aku merasa aku begitu dekat dengannya, mungkin karena dia orang bugis dan ibuku juga orang bugis walaupun aku nggak tahu bahasa bugis, hehee

Aku menasehatinya layaknya seorang sahabat. Tentu saja, aku mengeluarkan beberapa kata mutiara yang banyak kukutip dari buku-buku yang pernah kubaca. Dia kagum dengan kata-kataku. Katanya aku lebih dewasa darinya. Usiaku emank masih sangat muda tapi ku akui kata-kataku sangat bijak layaknya orang tua yang telah berpengalaman, hahaha....

Dia tertarik dengan kata-kataku dan katanya aku asyik diajak chat atau smsan. Akhirnya dia pun meminta nomor HPku. Langsung saja kuberi nomorku dan beberapa menit kemudian, dia mengirimkan pesan singkat untukku. Aku langsung mengsave nomornya. Semoga ini menjadi awal yang baik antara aku dan dia.

Malam ini aku mengirimkannya pesan yang menurutku bagus. Kata-kata mutiara lah. Dia membalasnya dengan "Thank U :)" Beberapa jam kemudian, dia mengirimkanku pesan lagi. Dia menyuruhku nonton Metro TV acara GOLDEN WAYS from Pak Mario Teguh. Aku suka banget dengan Mario Teguh, sangat menginspirasi, motivator hebat dan aku sangat ingin bisa menjadi beliau. Judul pembincangannya adalah 'Super BeTe'

Aku sih bisa mengendalikan diriku untuk tidak berlaku itu. Tapi biarlah, aku hanya ingin menambah ilmu lagi. Perbincangannya sama dengan masalahnya dengan pacarnya. Dia diputuskan pacarnya karena dia masih berkomunikasi dengan mantannya dulu. Kasihan juga dia. Aku bisa merasakan sakitnya diputuskan apalagi orang itu masih sangat kita sayang. Saki rasanya. Aku menyuruhnya untuk mengikuti saran pak Mario dengan mengiyakan keputusan pacarnya yang ingin putus tapi dia malah menolak. Alasannya dia sangat sayang dengan pacarnya. Yah, apa boleh buat, itu keputusannya dan ini hidupnya aku hanya bisa menyemangatinya layaknya seorang sahabat. Dia juga menyuruhku membujuknya agar mau balikan dengan pacarnya itu. Tentu saja aku menolak. Aku tidak mau mencampuri urusan mereka lagi pula apa kata pacarnya nanti, aku dikira pengacaranya yang selalu membelanya. Lagi pula inikan masalahnya, aku bukannya nggak mau bantu tapikan dia yang buat masalah seharusnya dia sendiri yang menyelesaikan. Anggap saja ini menjadi masalah yang dapat mendewasakan dirinya.

Oke kakak, I believe you pass it !! Bravo !!

1 komentar: