Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

.

Sabtu, April 21, 2012

My Last date

Ada awal pasti ada akhir dan dibalik pertemuan pasti ada perpisahan. Begitu pula terjadi padaku. Awal Maba aku emank sangat menyanyangi seniorku itu. Mungkin hanya rasa kagum saja karena dia begitu baik dan perhatian padaku tapi rasa kagum ini berkembang tak terhingga dan aku tahu aku tak pantas bersamanya untuk saat ini. Aku nggak ingin timbul masalah lain karena perasaanku ini. Aku juga tahu bahwa teman dekatku sangat menyukainya. Walaupun temanku itu tidak pernah mengatakannya langsung tapi aku tahu itu. Aku nggak ingin hanya karena perasaanku ini, pertemananku dengan teman dekatku itu menjadi tidak baik. Aku lebih baik mengubur perasaanku dalam-dalam dari pada aku kehilangannya.

Aku tahu, dia juga tidak mencintaiku. Aku tahu dia hanya menganggapku sebagai sosok adik. Tapi aku nggak bisa mencegah perasaan ini. Perasaan ini muncul seiring dengan kedekatanku dengannya. Kami sering jalan bareng, makan bareng dan sebagainya. Kalau dibilang pacaran, kelakukan kami emank seperti itu tapi status tidak. Aku emang nggak mau pacaran dengannya. Walaupun dia menembakku aku pasti akan menolaknya.


Aku emang merencanakan untuk ngedate dengannya untuk terakhir kalinya. Aku nggak ingin pertemananku dengannya berubah menjadi permusuhan sama seperti yang terdahulu. Aku ingin menyenangkan hatiku dengannya. Yah, aku pergi dengannya ke warung. Agak menyebalkan sih karena ngedate terakhirku di tempat yang nggak romantis sama sekali. Makan pangsit lagi!! Tapi waktu tidak memungkinkan. Aku selesai kuliah pas udah Ashar dan waktu kami hanya sampai Magrib. Kami hanya mengobrol di kala itu. Agak membosankan sih obrolannya, semua obrolan mengenai pelajaran. Terang saja, dia adalah asistenku di lab organic 1. Sebenarnya aku agak malas membiacarakan masalah ini tapi berhubung besok aku praktikum organik, respon organik dan mid organik jadi mau tidak mau aku harus mengangkat topik itu.

Usai makan, aku berencana pulang dan belajar mati-matian. Tapi cuaca tidak memungkinkan. Hujan turun deras dan kami tak dapat pulang. Mengapa aku selalu terjebak hujan dengannya? Dulu juga aku pernah terjebak hujan dengannya. Hal yang paling kubenci dan orang-orang bilang adalah hal yang teromantis. Ini bukan film India yang berpacaran pas hujan turun. Duniaku sangat nyata. Karena hujan semakin derasnya dan aku tak sanggup untuk meneruskan perjalanan akhirnya kami singgah di toko-toko kecil. Aku ingin mengakhiri segalanya dengan membuatnya marah. Aku cukup mengenalnya dan tahu hal apa saja yang bisa membuatnya marah. Maafkan diriku yg selalu membuatmu pusing dengan sikapku, yang ku mau hanyalah tidak jatuh cinta denganmu. Makasih untuk semuanya

0 komentar:

Posting Komentar